Nabi Sulaiman ‘alaihis salam adalah salah satu nabi yang dikaruniai kerajaan agung, hikmah, kemampuan memahami bahasa hewan, serta kekayaan yang luar biasa. Namun, di balik semua itu, beliau adalah sosok yang sangat rendah hati dan bergantung penuh kepada Allah.

Berikut ini adalah 5 doa Nabi Sulaiman yang terekam dalam Al-Qur'an — menunjukkan permintaan beliau kepada Allah, dari urusan pemahaman hingga rezeki dan kekuasaan.

1. Doa Memohon Pemahaman dan Ilmu

Nabi Sulaiman diberikan kemampuan memahami makhluk, termasuk semut. Sebelumnya, beliau bersyukur atas nikmat tersebut:

📖 QS. An-Naml: 19

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

Latin:
Rabbi awzi’nī an asykura ni‘mataka allatī an‘amta ‘alayya wa ‘alā wālidayya wa an a‘mala ṣāliḥan tarḍāh, wa adkhilnī biraḥmatika fī ‘ibādikaṣ-ṣāliḥīn.

Artinya:
“Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat amal saleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”

2. Doa Memohon Kerajaan dan Rezeki Tiada Banding

Nabi Sulaiman berdoa meminta kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahnya, sebuah bentuk doa yang sangat dalam maknanya:

📖 QS. Shad: 35

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِّنْ بَعْدِي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Latin:
Qāla rabbi ighfir lī wa həb lī mulkan lā yanbaghī li-aḥadin mim ba‘dī, innaka anta al-Wahhāb.

Artinya:
“Dia (Sulaiman) berkata: ‘Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.’”

3. Doa Pengakuan Nikmat dan Permohonan Amal Saleh

Doa ini merupakan bentuk kesadaran Nabi Sulaiman bahwa segala kemampuan berasal dari Allah, dan beliau ingin menggunakannya untuk kebaikan:

📖 QS. An-Naml: 40

هَٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ

Latin:
Hādhā min faḍli rabbī liyabluwanī a-asykuru am akfur.

Artinya:
“Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya).”

4. Doa dalam Memimpin dan Mengatur Makhluk Allah

Sebagai pemimpin atas jin, manusia, hewan, dan angin, Nabi Sulaiman sangat bertanggung jawab dan selalu memohon bimbingan:

📖 QS. An-Naml: 15

وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُودَ وَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ عُلِّمْنَا مَنْطِقَ الطَّيْرِ وَأُوتِينَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ ۖ إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ الْفَضْلُ الْمُبِينُ

Latin:
Wa waritsa Sulaymānu Dāwūda wa qāla yā ayyuhannāsu ‘ullimnā manṭiqat-ṭayri wa ūtīnā min kulli syay`in inna hādhā lahuwa al-faḍlu al-mubīn.

Artinya:
“Sulaiman mewarisi (ilmu dan kerajaan) dari Dawud, dan dia berkata, ‘Wahai manusia! Kami telah diajari bahasa burung dan kami diberi segala sesuatu. Sungguh, ini benar-benar karunia yang nyata.’”

5. Doa Kesyukuran Atas Ilmu dan Hikmah

Selain kekuasaan, Nabi Sulaiman selalu memulai dengan kesyukuran atas hikmah. Itulah yang membedakan kepemimpinannya.

📖 QS. Al-Anbiya: 79

فَفَهَّمْنَاهَا سُلَيْمَانَ ۚ وَكُلًّا آتَيْنَا حُكْمًا وَعِلْمًا

Latin:
Fafahhamnāhā Sulaymān, wa kullan ātaynā ḥukman wa ‘ilman.

Artinya:
“Maka Kami memberikan pemahaman kepada Sulaiman. Dan kepada masing-masing Kami berikan hikmah dan ilmu.”

Penutup: Teladan dari Doa Nabi Sulaiman

Doa-doa Nabi Sulaiman mengajarkan kita bahwa:

  • Ilmu, kekayaan, dan kekuasaan adalah amanah, bukan kebanggaan.

  • Meminta kepada Allah dengan penuh keyakinan adalah bentuk penghambaan.

  • Mensyukuri nikmat adalah syarat utama keberkahan dan kelanggengan rezeki.

Jadikan doa-doa Nabi Sulaiman ini sebagai inspirasi harian, dan bacalah dengan keyakinan bahwa Allah Maha Pemberi, Maha Bijaksana, dan Maha Mendengar setiap bisikan hati kita.