Hatiku tenang karena aku menyerahkan semua pada Allah.
Dalam perjalanan hidup, kita sering dihadapkan pada berbagai hal yang tidak pasti: kekhawatiran akan masa depan, beban pekerjaan, persoalan keluarga, atau bahkan ketakutan akan hal-hal yang belum terjadi. Semua itu dapat menyesakkan dada dan mengganggu ketenangan hati.
Namun, bagi orang yang beriman, ada tempat terbaik untuk kembali: Allah. Menyerahkan segalanya kepada-Nya bukan tanda kelemahan, melainkan bukti kekuatan iman. Hati yang percaya kepada Allah tidak akan mudah goyah, karena ia tahu bahwa Allah tidak pernah tidur, tidak pernah lalai, dan selalu peduli.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
"Alladzīna āmanū wataṭma'innu qulūbuhum bidzikrillāh. Alā bidzikrillāhi taṭma'innul-qulūb."
Artinya: "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
(QS. Ar-Ra’d: 28)
Ayat ini adalah pengingat sekaligus obat bagi jiwa yang gelisah. Ia menegaskan bahwa ketenangan sejati tidak datang dari harta, jabatan, atau pujian manusia, tetapi dari zikrullah – mengingat Allah, menyebut nama-Nya, dan berserah kepada-Nya.
🌿 Afirmasi Hari Ini:
“Hatiku tenang karena aku menyerahkan semua pada Allah. Ia yang paling tahu, paling bijak, dan paling mencintaiku.”
Ulangi afirmasi ini setiap kali kamu merasa cemas. Biarkan namanya memenuhi hatimu, dan lihatlah bagaimana hatimu akan kembali damai, satu detak demi satu detak.

0Komentar